Secara umum kita dapat melihat bahwa pada bulan Januari hingga oktober, saham Lippo Cikarang mulai memiliki pola trend yang berbeda, yaitu pola saham yang mendatar atau yang lebih dikenal dengan sideway. Setelah sempat mengalami pola Bearish atau menurun pada awal tahun 2009 hingga awal tahun 2010. Hal ini Nampak dari harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan yang hanya berkisar diantara Rp. 500 sebagai batas garis support hingga Rp. 600 sebagai batas garis resistance. Walaupun sempat mengalami koreksi yang cukup tajam hinggai ke level Rp 400.
Pola ini juga diperkuat lagi dengan kita melihat volume perdagangan yang jumlahnya relatif konstan. Yg disebabkan investor belum berani menanamkan dananya karena investor belum melihat peluang unutk bisa mendapatkan keuntungan yang cukup baik daripada saham ini . Hal ini sangat terkait dengan belum adanya laporan keuangan perusahaan, rencana perusahaan, dan rumor-rumor mengenai potensi naiknya harga saham perusahaan PT Lippo Cikarang yang merubah arah dari trend perusahaan
Tetapi pada pertengahan bulan Oktober terjadi break up untuk jangka waktu 5 tahunan terhadap garis resistancenya di Rp. 600. Hal ini ditunjukan dari lonjakan harga saham yang begitu cepat dan besar pada bulan Oktober 2010. Tentunya hal ini diperkuat lagi dengan tingginya volume perdagangan, yang sudah bisa dipastikan bahwa ini merupakan volume pembelian . Selain daripada itu grafik harga juga menebus garis Bolinger bagian atas setelah skala bolingger mengalami penyempitan ( semaikin sempit skla bolingger semakin akurat). Investor juga perlu berhati hati karena terdapat peluang terjadinya koreksi harga saham dikarenakan harga saham sudah naik cukup tinggi dan terjadinya kondisi overbought yang dapat kita lihat dari indicator RSI dan Fast Stock walaupun harga saham masih berada diatas garis MA 20 Weekly
Tidak ada komentar:
Posting Komentar